Analisis Lukisan
Kakak dan Adik / Brother and Sister (1978)
Cat minyak di atas kanvas / Oil on canvas,
65 x 79 cm
BASUKI ABDULLAH (1915 – 1993)
A. Deskripsi
Lukisan dengan judul “Kakak dan Adik” karya Basuki Abdullah dibuat pada
tahun 1978 diatas kanvas berukuran 65 x 79 dengan media cat minyak. Lukisan
dengan dua subjek anak kecil berjenis kelamin perempuan dan laki-laki. Seorang
perempuan yang berdiri dengan menggendong seorang anak laki-laki di
punggungnya. Posisi tubuh kedua subjek lukisan digambarkan dari arah samping,
tangan kedua subjek hanya terlihat tangan kanannya. Penggambaran wajah tetap
terlihat frontal atau terlihat seluruhnya meskipun posisi badan menyamping.
Seorang anak perempuan
digambarkan tidak seluruh badan, yaitu dari kepala sampai pada bagian atas
lutut dengan baju lengan panjang berwarna hitam atau gelap, terdapat pita
berwarna kuning kecoklatan pada bagian leher baju dan menggunakan rok berwarna
biru sedikit sentuhan warna hitam. Rambut pendek sepundak berwarna kuning
kecoklatan, mata polos dan sayu serta bibir yang terkatup. Seorang anak
laki-laki digambarkan seluruh badan tidak dalam keadaan berdiri, melainkan
duduk digendong pada punggung seorang anak perempuan. Memakai baju dan celana
lengan panjang berwarna hitam dan gelap. Rambut tidak terlalu cepak atau pendek
(untuk ukuran laki-laki) berwarna kuning kecoklatan, mata polos selayaknya anak
kecil, serta bibir yang terkatup.
Background lukisan
menggunakan warna-warna gelap yaitu warna hitam dan warna kuning kecoklatan.
Warna hitam digoreskan pada bagian atas lukisan dan warna kuning kecoklatan
digoreskan pada bagian bawah lukisan. Pencahayaan pada bagian atas lukisan
diseimbangkan dengan warna terang rambut subjek lukisan sehingga tidak terlihat gelap seluruhnya dan bagian
bawah lukisan dengan warna kuning kecoklatan diseimbangkan dengan warna baju
kedua lukisan yang gelap sehingga tidak terkesan berat bagian atas lukisan.
B. Analisis tanda visual
dan interpretasi
Lukisan Basuki Abdullah
yang berjudul “Kakak dan Adik”, 1978 ini merupakan salah satu karyanya
yang menunjukkan kekuatan penguasaan teknik realis. Penggambaran subjek lukisan
dengan seorang anak perempuan yang berperan sebagai kakak dan seorang anak
laki-laki yang berperan sebagai adik. Dengan pencahayaan dari samping, figur
kakak dan adik yang dalam gendongan terasa mengandung ritme drama kehidupan.
Dengan penguasaan proporsi dan anatomi, pelukis ini menggambarkan gerak tubuh
mereka yang mengalunkan perjalanan sunyi. Suasana itu, seperti ekspresi wajah mereka
yeng jernih tetapi matanya menatap kosong.
Namun demikian, spirit keharuan kemanusiaan dalam lukisan
ini tetap dalam bingkai romantisisme. Oleh karena itu, figur kakak beradik
lebih hadir sebabagi idealisme dunia utuh atau bahkan manis, daripada ketajaman
realitas kemanusiaan yang menyakitkan. Dengan dominasi anatomi dan
proporsi, pelukis menggambarkan gerak
tubuh mereka dengan perjalanan tenang. suasana itu, seperti ekspresi wajah
mereka yang jelas, tetapi tatapan matanya kosong. Apalagi pakaian mereka yang
sederhana dan berwarna gelap. Dari gambaran visual dari lukisan ini Basuki
Abdullah ingin mengungkapkan empati tersebut pada kasih sayang dan kemanusiaan.
Seorang anak laki-laki
yang digendong di punggung kakanya merasa nyaman dan tenang. Hal ini terlihat
dari tatapan matanya yang polos dengan bibir yang terkatup. Sedangkan seorang
kakak yang dengan tulus menggendongnya. Mata kakak perempuan terlihat lebih
sayu dan sangat polos, gerak tubuhnya yang berdiri namun terkesan lemah.
Tatapan matanya kosong, serta bibirnya terkatup. Penggunaan warna-warna gelap
mengesankan ketenangan.
Emosi
jiwa manusia dalam lukisan ini tetap dalam romantisism. Tokoh kakak adik lebih
menunjukkan kehadiran cinta, daripada realita kehidupan manusia yang kejam dan
menyakitkan. Pilihan konsep estetika tersebut dapat dikonfirmasikan pada semua
karya lainnya Basuki Abdullah. Dari beberapa mitologi, sosok tubuh telanjang,
sosok binatang, potret manusia merek, dan atau karpet melihat, meskipun
terbangun dengan dramatisasi tapi semua hadir sebagai dunia ideal yang indah
penuh cahaya dan warna.
Berkaitan dengan konsep
estetik tersebut, Basuki Abdullah pernah mendapat kritikan tajam dari
Sudjojono. Lukisan Basuki Abdullah dikatakan sarat dengan semangat Mooi
Indie yang hanya berurusan dengan kecantikan dan keindahan saja. Padahal
pada masa itu, bangsa Indonesia sedang menghadapi penjajahan, sehingga realitas
kehidupannya sangat pahit. Kedua pelukis itu sebenarnya memang mempunyai
pandangan estetik yang berbeda, sehingga melahirkan cara pengungkapan yang
berlainan. Dalam kenyataan estetik Basuki Abdullah yang didukung kemampuan
teknik akademis yang tinggi tetap menempatkannya sebagai pelukis besar. Hal itu
terbukti berbagai penghargaan yang diperoleh, juga dukungan dari masyarakat
bawah sampai kelompok elite di istana, dan juga kemampuan bertahan
karya-karyanya eksis menembus berbagai masa.
Basoeki Abdullah (lahir di
Surakarta, Jawa Tengah, 25 Januari 1915 – wafat 5 November 1993 pada umur 78
tahun) adalah salah seorang maestro pelukis Indonesia. Ia dikenal sebagai
pelukis aliran realis dan naturalis. Ia pernah diangkat menjadi pelukis resmi
Istana Merdeka Jakarta dan karya-karyanya menghiasi istana-istana negara dan
kepresidenan Indonesia, disamping menjadi barang koleksi dari berbagai penjuru
dunia. Bakat melukisnya terwarisi dari ayahnya Abdullah
Suryosubro yang juga seorang pelukis dan penari. Sedangkan kakeknya adalah
seorang tokoh Pergerakan Kebangkitan Nasional Indonesia pada awal tahun 1900-an
yaitu Doktor Wahidin Sudirohusodo.
Sejak umur 4 tahun Basoeki Abdullah
mulai gemar melukis beberapa tokoh terkenal diantaranya Mahatma Gandhi,
Rabindranath Tagore, Yesus Kristus dan Krishnamurti. Pendidikan formal Basoeki
Abdullah diperoleh di HIS Katolik dan Mulo Katolik di Solo. Berkat bantuan
Pastur Koch SJ, Basoeki Abdullah pada tahun 1933 memperoleh beasiswa untuk
belajar di Akademik Seni Rupa (Academie Voor Beeldende Kunsten) di Den
Haag, Belanda, dan menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun dengan meraih
penghargaan Sertifikat Royal International of Art (RIA).
C.
Penilaian
Penguasaan teknik pada lukisan
berjudul “Kakak dan Adik” tinggi, penggambaran subjek lukisan terlihat realis.
Penggambaran lukisan memperhatikan aturan keseimbangan atau balance, terlihat
pada pewarnaan-pewarnaan pada bagian-bagian lukisan tertentu. Warna gelap
dipadukan atau diseimbangkan dengan warna terang dan sebaliknya. Penggambaran
mata pada sosok anak perempuan yang sedang menggendong adiknya semestinya lebih
dikensankan tatapan mata yang hangat dan penuh kasih sehingga pesan yang
disampaikan akan lebih tersampaikan. Proporsi tubuh anak laki-laki terlihat
mengalami pemendekan pada bagian pinggul kebawah sehingga terkesan kurang
seimbang dengan bagian perut hingga kekepala. Penempatan subjek lukisan sudah
sesuai atau sudah pas dengan ukuran
kanvas, tidak terkesan terlalu penuh ataupun terkesan terlalu padat,
pencahayaan baik dan terlihat hidup.
Las Vegas Hotels - Casinos Near Casino, Las Vegas, NV
BalasHapusMapYRO Realtime driving directions 제주도 출장샵 to Casinos Near Casino, Las 창원 출장마사지 Vegas, 거제 출장샵 NV, 89109, 시흥 출장안마 based on live traffic updates 여주 출장마사지 and road conditions – from realtime